Naruto Chapter 555 - Kontradiksi
Setelah mengetahui penyebab luka di Dada Sandaime Raikage, Naruto tringst akan sesuatu dan kemudian ia menyiapkan sebuah jutsu. Dengan dua tangan plus dua lagi tangan mode Kyuubi, Naruto memusatkan chakra hinga membentuk suatu bola hitam yang disebut bijuudama.
"Perasaan ini ...
Apa lagi-lagi Naruto menyiapkan sebuah jutsu baru? Atau ..." Temari bertanya-tanya.
"I-Ini kan bijuudama yang dipakai oleh Hachibi, bagaimana mungkin dia bisa menciptakannya ketika masih berada dalam bentuk manusia!??" Dodai bertanya-tanya.
Setelah mengetahui penyebab luka di Dada Sandaime Raikage, Naruto tringst akan sesuatu dan kemudian ia menyiapkan sebuah jutsu. Dengan dua tangan plus dua lagi tangan mode Kyuubi, Naruto memusatkan chakra hinga membentuk suatu bola hitam yang disebut bijuudama.
"Perasaan ini ...
Apa lagi-lagi Naruto menyiapkan sebuah jutsu baru? Atau ..." Temari bertanya-tanya.
"I-Ini kan bijuudama yang dipakai oleh Hachibi, bagaimana mungkin dia bisa menciptakannya ketika masih berada dalam bentuk manusia!??" Dodai bertanya-tanya.
"!!!!!" Naruto terus menyiapkan bijuudama alias bola bijuu itu.
"Gwaaaahhhh!!!" Teriak Pasukan Shinobi. Sementara Naruto menyiapkan bijuudama, Raikage terus membantai para pasukan aliansi dengan teknik terkuatnya. Membuat banyak pasukan shinobi yang berada di sekitarnya mulai terhempas.
Naruto terus berkonsentrasi, namun tiba-tiba ...
"Whoa!"
bola hitam yang sendari tadi disiapkan tersebut meledak dan tiba-tiba Naruto kembali ke wujudnya semula, tak lagi dalam mode bijuu.
"??"
"Sudah ku duga, tak ada seorangpun yang mampu melakukannya" Pikir Dodai.
"Huh, apa yang salah?" Ucap Temari.
"Sial, ternyata aku masih belum bisa menggunakannya" Umpat Naruto.
"Sampai-sampai jubah chakranya menghilang, pasti itu sangat menguras chakra" Lanjutnya.
"Temari-sama, musuh terus menyerang dan banyak shinobi kita yang terluka!" Lapor salah seorang shinobi.
"Sial, cepat bawa semua pasukan yang terluka ke divisi medis ...
Juga, perintahkan untuk menjauh dari musuh!" Perintah Temari.
"Uughh" Seorang shinobi merintih kesakitan.
"Apa kau baik-baik saja!?"
"Hei paman, aku perlu bicara dengan paman Bee dan Hachibi sekarang juga, bagaimana cara agar aku bisa menghubunginya?" Naruto bertanya.
"Tim penghubung disini dapat menghubungkanmu pada ketua Tim Informasi, Yamanaka Inoichi, dan dia akan mengalihkannya ke Bee" Jelas Dodai.
"Dan ...
Kau beruntung, karena aku juga salah satu anggota Tim Penghubung" Tambah Dodai.
"Eh? bagus!!!"
"Naruto awas!!!!!" Teriak Temari dari kejauhan.
JBruuakkkk!!!!!!!
Serangan Sandaime Raikage sukses menghancurkan tempat Naruto dan Dodai berpijak.
"Gwaaaahhhh!!!" Teriak Pasukan Shinobi. Sementara Naruto menyiapkan bijuudama, Raikage terus membantai para pasukan aliansi dengan teknik terkuatnya. Membuat banyak pasukan shinobi yang berada di sekitarnya mulai terhempas.
Naruto terus berkonsentrasi, namun tiba-tiba ...
"Whoa!"
bola hitam yang sendari tadi disiapkan tersebut meledak dan tiba-tiba Naruto kembali ke wujudnya semula, tak lagi dalam mode bijuu.
"??"
"Sudah ku duga, tak ada seorangpun yang mampu melakukannya" Pikir Dodai.
"Huh, apa yang salah?" Ucap Temari.
"Sial, ternyata aku masih belum bisa menggunakannya" Umpat Naruto.
"Sampai-sampai jubah chakranya menghilang, pasti itu sangat menguras chakra" Lanjutnya.
"Temari-sama, musuh terus menyerang dan banyak shinobi kita yang terluka!" Lapor salah seorang shinobi.
"Sial, cepat bawa semua pasukan yang terluka ke divisi medis ...
Juga, perintahkan untuk menjauh dari musuh!" Perintah Temari.
"Uughh" Seorang shinobi merintih kesakitan.
"Apa kau baik-baik saja!?"
"Hei paman, aku perlu bicara dengan paman Bee dan Hachibi sekarang juga, bagaimana cara agar aku bisa menghubunginya?" Naruto bertanya.
"Tim penghubung disini dapat menghubungkanmu pada ketua Tim Informasi, Yamanaka Inoichi, dan dia akan mengalihkannya ke Bee" Jelas Dodai.
"Dan ...
Kau beruntung, karena aku juga salah satu anggota Tim Penghubung" Tambah Dodai.
"Eh? bagus!!!"
"Naruto awas!!!!!" Teriak Temari dari kejauhan.
JBruuakkkk!!!!!!!
Serangan Sandaime Raikage sukses menghancurkan tempat Naruto dan Dodai berpijak.
"!!" Tak cukup sampai situ, dengan cepatnya kemudian Sandaime Raikage bersiap menyerang ke arah Naruto, menarik ketiga jarinya hingga hanya tersisa sebuah kepalan.
"Menraik tiga jarinya, dia ingin merobohkan Naruto hanya dengan satu pukulan?" Dodai merapal sebuah jutsu.
"Hyaaaa!!"
"Youton : Gomudama!!!"
Dodai melapisi tubuh Naruto dengan bola karet.
Jbuakkk ...
Raikage menghantam bola karet itu hingga hanya membuat bola itu terpental karena lentur.
Dodai kemudian menghubungi Inoichi ...
"Dodai dari Kumogakure, apa yang ingin anda sampaikan?"
"Naruto ingin bicara dengan Bee dan Hachibi, tolong hubungkan mereka secepatnya" Pinta Dodai.
"Waktu kita hanya selama Raikage-sama masih mengejar bola karet itu" Ucap Dodai.
"Hmm, dia membuat seolah-olah aku berada di dalam bola karet itu, kemudian menarikku kembali dan membawaku kesini, paman itu bergerak dengan sangat cepat" pikir Naruto.
"Terimakasih paman karet! Sekarang aku punya waktu untuk berbicara dengan paman Bee" Ucap Naruto.
"Ya, tapi jangan berharap waktu kita akan banyak, aku yakin dia akan segera kembali" Ucap Dodai.
"Baik ..." Naruto memejamkan matanya dan iapun mulai terhubung pada Inoichi.
"Naruto, ku dengar kau ingin bicara dengan Bee dan Hachibi, tapi bukankah kau sedang bersama mereka?" Tanya Inoichi.
"Tak ada banyak waktu untuk menjelaskan ...
Yang pasti mereka sudah tak lagi bersamaku ..."
....................
Sementara itu, Sandaime Raikage yang telah berhasil m,engejar bola karet itu kemudian bersiap untuk membelahnya.
....................
"Menraik tiga jarinya, dia ingin merobohkan Naruto hanya dengan satu pukulan?" Dodai merapal sebuah jutsu.
"Hyaaaa!!"
"Youton : Gomudama!!!"
Dodai melapisi tubuh Naruto dengan bola karet.
Jbuakkk ...
Raikage menghantam bola karet itu hingga hanya membuat bola itu terpental karena lentur.
Dodai kemudian menghubungi Inoichi ...
"Dodai dari Kumogakure, apa yang ingin anda sampaikan?"
"Naruto ingin bicara dengan Bee dan Hachibi, tolong hubungkan mereka secepatnya" Pinta Dodai.
"Waktu kita hanya selama Raikage-sama masih mengejar bola karet itu" Ucap Dodai.
"Hmm, dia membuat seolah-olah aku berada di dalam bola karet itu, kemudian menarikku kembali dan membawaku kesini, paman itu bergerak dengan sangat cepat" pikir Naruto.
"Terimakasih paman karet! Sekarang aku punya waktu untuk berbicara dengan paman Bee" Ucap Naruto.
"Ya, tapi jangan berharap waktu kita akan banyak, aku yakin dia akan segera kembali" Ucap Dodai.
"Baik ..." Naruto memejamkan matanya dan iapun mulai terhubung pada Inoichi.
"Naruto, ku dengar kau ingin bicara dengan Bee dan Hachibi, tapi bukankah kau sedang bersama mereka?" Tanya Inoichi.
"Tak ada banyak waktu untuk menjelaskan ...
Yang pasti mereka sudah tak lagi bersamaku ..."
....................
Sementara itu, Sandaime Raikage yang telah berhasil m,engejar bola karet itu kemudian bersiap untuk membelahnya.
....................
Sementara itu di tempat lain, tampak Bee sedang buang air kecil ...
"Naruto sudah pergi duluan, cepatlah sedikit, pipismu itu terlalu lama" Ucap Hachibi.
"Ketika seorang pria harus buang air, konsentrasinya akan buyar ...
Eh???"
"Paman bee!!" terdengar seseorang memanggil di pikirannya.
"Ini aku, Naruto ..
Aku ingin menanyakan sesuatu pada Hachibi, biarkan aku bicara padanya ..."
"Aku disini Naruto, ada apa? Sepertinya kau sedang terburu-buru" Ucap Hachibi.
"Hachibi, dulu kau pernah bertarung melawan Sandaime Raikage kan?"
"Ng? Yaah, dulu sekali, dia adalah seorang lelaki yang sangat kuat ...
Dia bahkan menggunakan Ippon Nukite no Jutsu untuk memotong seluruh ekorku"
"Bagaimana cara kau melukai dadanya?"
"Eh? Kurasa dengan bom bijuu ...
Eh bukan, tunggu dulu, mm, apa ya ....
yang ku ingat kami berdua sama-sama jatuh dengan jutsu di tangan ...
Aah, aku sudah tak terlalu mengingatnya"
"!!" Naruto membuka mata.
....................
Raikage telah membelah bola karet itu. Ia terkejut karena ternyata isinya kosong, lalu, iapun bergerak kembali ...
....................
"Hmm, apa mungkin ..." Naruto memikirkan sesuatu.
"!!!" Ia teringat akan sesuatu dan kemudian kini telah berada di mode petapa alias Sage Mode.
"Terimakasih Hachibi ...
Kage Bunshin no Jutsu!"
Bofft..
Naruto memanggil sebuah bunshin.
"Hmm, dia berbeda dari yang sebelumnya ..." Pikir Dodai melihat perubahan di mata Naruto.
"Kakek Raikage menuju ke kita, jadi sebaiknya paman menjauh ...
Aku akn mencoba sesuatu" Ucap Naruto.
"Baiklah ..."
Rasengan!
Naruto yang dalam Sage Mode ternyata membentuk sebuah rasengan biasa.
"Kalian semua, jangan menyerang, tim segel, bersiaplah!!" Teriak Dodai ke para pasukan.
"Aku tak mengerti apa yang direncanakan oleh Naruto, tapi itu kan rasengan biasa, apa ini akan berhasil?" Pikir ragu Temari.
"!!!"
Sementara itu, Raikage telah semakin dekat dan ia telah menyiapkan tiga jari ...
Jleb ...
Ia bahkan mnarik dua jarinya hingga hanya tersisa satu jari, membuat serangan itu semakin kuat ...
"Aku akan menggunakan pisau terkuat untuk menghancurkan gerakan Naruto! Akan ku buat dia setengah mati dan kemudian membawanya" Pikir Kabuto dari tempat ia berada.
"!!!" Naruto juga tengah bersiap dengan rasengan biasanya.
"Aku dapat merasakan bahaya lebih cepat dan lebih baik di mode ini ...
Aku hanya perlu menghindari serangannya di detik-detik terakhir" Pikirnya.
"!!!" Mereka hampir mengenai satu sama lain.
"Naruto sudah pergi duluan, cepatlah sedikit, pipismu itu terlalu lama" Ucap Hachibi.
"Ketika seorang pria harus buang air, konsentrasinya akan buyar ...
Eh???"
"Paman bee!!" terdengar seseorang memanggil di pikirannya.
"Ini aku, Naruto ..
Aku ingin menanyakan sesuatu pada Hachibi, biarkan aku bicara padanya ..."
"Aku disini Naruto, ada apa? Sepertinya kau sedang terburu-buru" Ucap Hachibi.
"Hachibi, dulu kau pernah bertarung melawan Sandaime Raikage kan?"
"Ng? Yaah, dulu sekali, dia adalah seorang lelaki yang sangat kuat ...
Dia bahkan menggunakan Ippon Nukite no Jutsu untuk memotong seluruh ekorku"
"Bagaimana cara kau melukai dadanya?"
"Eh? Kurasa dengan bom bijuu ...
Eh bukan, tunggu dulu, mm, apa ya ....
yang ku ingat kami berdua sama-sama jatuh dengan jutsu di tangan ...
Aah, aku sudah tak terlalu mengingatnya"
"!!" Naruto membuka mata.
....................
Raikage telah membelah bola karet itu. Ia terkejut karena ternyata isinya kosong, lalu, iapun bergerak kembali ...
....................
"Hmm, apa mungkin ..." Naruto memikirkan sesuatu.
"!!!" Ia teringat akan sesuatu dan kemudian kini telah berada di mode petapa alias Sage Mode.
"Terimakasih Hachibi ...
Kage Bunshin no Jutsu!"
Bofft..
Naruto memanggil sebuah bunshin.
"Hmm, dia berbeda dari yang sebelumnya ..." Pikir Dodai melihat perubahan di mata Naruto.
"Kakek Raikage menuju ke kita, jadi sebaiknya paman menjauh ...
Aku akn mencoba sesuatu" Ucap Naruto.
"Baiklah ..."
Rasengan!
Naruto yang dalam Sage Mode ternyata membentuk sebuah rasengan biasa.
"Kalian semua, jangan menyerang, tim segel, bersiaplah!!" Teriak Dodai ke para pasukan.
"Aku tak mengerti apa yang direncanakan oleh Naruto, tapi itu kan rasengan biasa, apa ini akan berhasil?" Pikir ragu Temari.
"!!!"
Sementara itu, Raikage telah semakin dekat dan ia telah menyiapkan tiga jari ...
Jleb ...
Ia bahkan mnarik dua jarinya hingga hanya tersisa satu jari, membuat serangan itu semakin kuat ...
"Aku akan menggunakan pisau terkuat untuk menghancurkan gerakan Naruto! Akan ku buat dia setengah mati dan kemudian membawanya" Pikir Kabuto dari tempat ia berada.
"!!!" Naruto juga tengah bersiap dengan rasengan biasanya.
"Aku dapat merasakan bahaya lebih cepat dan lebih baik di mode ini ...
Aku hanya perlu menghindari serangannya di detik-detik terakhir" Pikirnya.
"!!!" Mereka hampir mengenai satu sama lain.
Sett ...
Naruto bergerak menghandar ke sebelah kanan bawah, kemudian ...
Ia mengarahkan serangan rasengannya ke lengan Sandaime Raikage ...
Shraaat!!!!
Rasengan tersebut kemudian menekan tangan Raikage hingga berbalik dan malah menusuk dirinya sendiri.
Jlebbbb ...
Drrrrrkkk..
Perlahan tubuh Raikage mulai retak ala Edo Tensei ...
"Yeahh! Aku benar!" Ucap Naruto.
"Bekas luka di dadanya, jadi begitu cara ia mendapatkannya!?" Ucap Dodai.
Slasshhh ...
Pasukan segelpun menyelimuti Sandaime Raikage dengan kain segel dan menyegelnya.
"Bagus Naruto!" Ucap Shinobi penyegel.
"Pengamatan yang bagus" Ucap Dodai.
"Ketika Hachibi bertarung dengan Sandaime Raikage, dia bilang mereka jatuh saat jutsu mereka masih aktif ..
Ku pikir, mungkin dia tak sengaja mengenai dirinya sendiri dengan jutsunya sendiri ...
Karena itu adalah kesalahannya sendiri, maka sangat memalukan baginya" Ucap Naruto.
"Seorang shinobi dengan tameng dan pedang terkuat sangat bertentangan ...
aku rasa pedang Sandaime Raikage lebih kuat dari tamengnya" Ucap Dodai.
"Yup! Dan aku rasa, Ninja dengan tameng terkuat adalah ..."
....................
Di tempat ia berada, Mizukage Edo Tensei menatap ke depan ...
"Hey, apa itu saja?" Ejeknya ke pertahanan pasir Gaara yang telah porak poranda.
Naruto bergerak menghandar ke sebelah kanan bawah, kemudian ...
Ia mengarahkan serangan rasengannya ke lengan Sandaime Raikage ...
Shraaat!!!!
Rasengan tersebut kemudian menekan tangan Raikage hingga berbalik dan malah menusuk dirinya sendiri.
Jlebbbb ...
Drrrrrkkk..
Perlahan tubuh Raikage mulai retak ala Edo Tensei ...
"Yeahh! Aku benar!" Ucap Naruto.
"Bekas luka di dadanya, jadi begitu cara ia mendapatkannya!?" Ucap Dodai.
Slasshhh ...
Pasukan segelpun menyelimuti Sandaime Raikage dengan kain segel dan menyegelnya.
"Bagus Naruto!" Ucap Shinobi penyegel.
"Pengamatan yang bagus" Ucap Dodai.
"Ketika Hachibi bertarung dengan Sandaime Raikage, dia bilang mereka jatuh saat jutsu mereka masih aktif ..
Ku pikir, mungkin dia tak sengaja mengenai dirinya sendiri dengan jutsunya sendiri ...
Karena itu adalah kesalahannya sendiri, maka sangat memalukan baginya" Ucap Naruto.
"Seorang shinobi dengan tameng dan pedang terkuat sangat bertentangan ...
aku rasa pedang Sandaime Raikage lebih kuat dari tamengnya" Ucap Dodai.
"Yup! Dan aku rasa, Ninja dengan tameng terkuat adalah ..."
....................
Di tempat ia berada, Mizukage Edo Tensei menatap ke depan ...
"Hey, apa itu saja?" Ejeknya ke pertahanan pasir Gaara yang telah porak poranda.
-To be Continued-
Special Thanks For : Masashi Kishimoto :)
Teks Version By : Beelzeta :)
Teks Version By : Beelzeta :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar