Naruto Chapter 573 - Jalan Menuju Cahaya
"Nama-nama yang sulit?
Apa maksudmu?" Tobi tak mengerti dengan apa yang Naruto katakan.
"Ha..haha ...
Kau tak tahu mereka kan?"
"!?" Tobi menatap tajam.
"Akan ku beritahu" Naruto bersiap bersama dengan Kakashi, Guy, dan Hachibi yang berada di belakangnya.
Apa maksudmu?" Tobi tak mengerti dengan apa yang Naruto katakan.
"Ha..haha ...
Kau tak tahu mereka kan?"
"!?" Tobi menatap tajam.
"Akan ku beritahu" Naruto bersiap bersama dengan Kakashi, Guy, dan Hachibi yang berada di belakangnya.
"Melihat Naruto tumbuh besar seperti ini membuatku merasa tua ..." Ucap Guy.
"Ada apa? Ini tak seperti kau yang biasanya ...
Tapi yah, bagaimanapun juga masa muda kita memang sudah lewat, iya kan ...
Faktanya, kita disini dan itu berarti ..."
"Jangan katakan apa-apa lagi, kau membuatku semakin kesal" Ucap Guy.
"Nah, ini baru lelaki yang ku kenal" Ucap Kakashi.
Sementara Naruto, ia masih menatap tajam ke arah Tobi.
Sedangkan Tobi, dengan tangan yang sedikit gemetar, ia bersiap untk mengambil Kipas yang ia taruh di punggungnya.
"Wajah itu ..."
Tes ...
Cairan menetes dari tangannya.
"Keringat?" Tampaknya Tobi mulai ketakutan.
"Tidak ...
Ini adalah air hujan ..." Memang benar, cuaca mulai turun hujan.
"Mana mungkin aku berkeringat hanya dengan lawan seperti dia ...
Aku tahu batas kekuatannya ...
Perasaan aneh ini tidak datang dari kekuatannya ...
Naruto hanyalah sebuah bidak yang fungsinya memancing kekuatan Sasuke ...
Dia hanya anak-anak, tak sedikitpun bisa menghiburku ...
Tapi, apa yang terjadi ..." Tobi sedikit gelisah.
"Tidak!
Ini bukan masalah ...
Bukan masalah tentang Naruto ...
Perang ini memang akan membuat seluruh masa lalu, masa depan,
dan semua yang ada menjadi tidak masuk akal"
"Ada apa? Ini tak seperti kau yang biasanya ...
Tapi yah, bagaimanapun juga masa muda kita memang sudah lewat, iya kan ...
Faktanya, kita disini dan itu berarti ..."
"Jangan katakan apa-apa lagi, kau membuatku semakin kesal" Ucap Guy.
"Nah, ini baru lelaki yang ku kenal" Ucap Kakashi.
Sementara Naruto, ia masih menatap tajam ke arah Tobi.
Sedangkan Tobi, dengan tangan yang sedikit gemetar, ia bersiap untk mengambil Kipas yang ia taruh di punggungnya.
"Wajah itu ..."
Tes ...
Cairan menetes dari tangannya.
"Keringat?" Tampaknya Tobi mulai ketakutan.
"Tidak ...
Ini adalah air hujan ..." Memang benar, cuaca mulai turun hujan.
"Mana mungkin aku berkeringat hanya dengan lawan seperti dia ...
Aku tahu batas kekuatannya ...
Perasaan aneh ini tidak datang dari kekuatannya ...
Naruto hanyalah sebuah bidak yang fungsinya memancing kekuatan Sasuke ...
Dia hanya anak-anak, tak sedikitpun bisa menghiburku ...
Tapi, apa yang terjadi ..." Tobi sedikit gelisah.
"Tidak!
Ini bukan masalah ...
Bukan masalah tentang Naruto ...
Perang ini memang akan membuat seluruh masa lalu, masa depan,
dan semua yang ada menjadi tidak masuk akal"
----- Naruto Chapter 573 -----
Sementara itu di markas, para ninja merasakan kekuatan dari kyuubi yang sempat dikeluarkan oleh Naruto ...
"Luar biasa"
"Apa kalian merasakannya juga!??"
"Aku tak percaya, tapi tidak salah lagi ...
Tadi itu adalah kekuatan rubah ekor sembilan!!!"
"Yahh .." Ucap Ao.
"Tapi ...
Ada sesuatu yang berbeda ...
Aku dapat merasakan sesuatu yang lain" Tambahnya dalam hati.
"Bagaimana situasinya!!??" Shikaku bertanya.
"Uzumaki Naruto sedang mencegat Madara bertopeng dengan kekuatan yang luar biasa ...
Tidak ...
Tepatnya ia sedang menekan Madara bertopeng ...
Hanya dengan mereka berempat, Naruto, Bee, Kakashi, dan Guy" Jelas Inoichi.
"..." Sejenak Shikaku berpikir dan kemudian memberi perintah :
"Inoichi! Gunakan seluruh kekuatanmu untuk memberitahu kabar tentang Naruto ini ke seluruh bala bantuan!!
Dalam 15 detik, aku ingin mereka semua mendengar kabar ini!!!"
"Kalau mereka berempat bertarung dengan sekuat tenaga ...
Kita juga harus melakukan seluruh yang bisa kita lakukan disini ...
Beritahu semua orang tentang ini" Lanjutnya.
"Semua orang?
Memberitahu semua orang secara bersamaan akan menciptakan stres chakra yang besar ...
Ini akan berbahaya" Ucap salah seorang ninja sensor.
"Jangan konyol ...
10 detik" Ucap Inoichi setuju dengan apa yang Shikaku perintahkan.
"Inoichi-san!" Ninja sensor tadi masih khawatir.
"Maaf ...
Tapi ini sangat penting ...
Tolong lakukan semua yang kau bisa di waktu yang singkat itu"
"Aku bukan seorang pembicara yang bagus, tapi serahkan semuanya padaku" Inoichi kemudian bersiap untuk memberitahu berita ini ke ribuan bala bantuan yang sedang berlari menuju posisi Naruto.
"Ini adalah berita dari Markas Pusat!!
Kondisinya sedang sangat baik ...
Maksudku, Uzumaki Naruto menguasai pertarungan ...
Naruto dan bee yang kita lindungi,
sedang bertarung sekuat tenaga di garis depan ...
Hal sama juga dilakukan Kakashi dan Guy ...
Kami ingin kalian semua bergabung dengan mereka ...
Perasaan kalian semua, akan membawa kita menuju kemenangan!!!"
Suara itu terdengar ke seluruh pasukan yang tengah berlari.
"Ukhhhh!!!" Inoichi tak mampu menahannya lagi, mengedarkan informasi ke sebegitu banyak orang tentu saja membuat kekuatannya terkuras.
"Hah hah hah ...
Aku memang benar-benar buruk dalam berbicara, sampai menghabiskan waktu 20 detik" Ucapnya sambil terengah-engah.
"Kapten ..."
"Yah" Ucap Shikaku datar.
"Tadi itu kau menunjukan seberapa kuat perasaanmu" Ucapnya dalam hati.
"Maaf" Ucap Inoichi lagi.
----- Naruto Chapter 573 -----
Sementara itu di tengah kerumunan bala bantuan yang sedang menuju ke arah Naruto, tampak Hinata ...
"Naruto-kun ...
Aku selalu saja malu saat berada di dekatmu ...
Bahkan sampai sekarang ...
Tapi nanti setelah perang ini berakhir ...
Aku janji akan menghentikan itu semua ...
Aku akan menggenggam tanganmu ...
Aku akan berjalan bersama denganmu ...
Tunggu aku" Ucapnya dalam hati.
Di sisi lain, terlihat juga Kiba ...
"Naruto ...
Aku sudah menadaimu sejak sangat lama sekali sebagai saingan ...
Terus hadapi Madara sampai aku tiba disana" Pikirnya.
Sementara di sisi Shino ...
"Aku akan membantu Naruto dengan segenap ninjutsuku ...
meski tanpa alasan" Pikirnya.
"Sepertinya Naruto melakukannya" Ucap Chouji ke rekan di sebelah, Shikamaru.
"Yah, begitulah Naruto ...
Aku tak bisa membayangkan dia melakukan hal lain selain melakukannya dengan berlebihan ...
Naruto punya pemikiran yang pendek" Ucap Shikamaru.
"Naruto bodoh dan aku gemuk, hal itu memang selalu jadi bahan olokan ...
Tapi, seseorang tak selamanya seperti kelihatannya" Ucap Chouji.
"Tunggu aku Naruto, Chouji kurus akan datang membantumu" Pikirnya.
"Dia bahkan bukan tipe tenang yang membuat rencana" Ucap Shikamaru.
"Karena itulah aku disini ...
Tunggu aku, Naruto" Pikirnya.
"Terimakasih ayah ...
Kau sudah memberitahu perasaan Naruto ke semuanya" Pikir Ino.
"Ini adalah perasaan guru Guy?
Aku harap dia melindungi Naruto ...
gury Kakashi juga, jadi semuanya baik-baik saja" Pikir Tenten.
"Kalau saja tidak hujan, akan ku kirim Choujuu gigaku kesana" Ucap Sai.
"Berhenti mengeluh Sai, sekarang waktunya kita menghimpun tenaga dan membantu tokoh pahlawan Guy dan Naruto" Ucap Lee yang berlari di sebelahnya.
"Hmm" Sai tersenyum.
"Inikah yang kau maksud dengan pertemanan ...
Aku sudah benar-benar bisa mengerti, Naruto" Pikirnya.
Sementara di sisi Sakura ...
"Naruto ...
Kau menyelamatkan Konoha ...
Dan sekarang kau berusaha menyelamatkan Dunia Shinobi ...
Kau selalu mendapat tugas berat seperti ini sendirian ...
Tapi apapun yang nanti kau katakan, aku akan membantu ...
Bukan hanya aku, kami semua akan membantumu" Ucapnya dalam hati.
Hujan semakin deras ...
Di sisi lain tempat itu, di tempat yang tampaknya cukup jauh, tempat yang sepi hampir tanpa siapapun, terlihat sebuah jejak kaki ...
Jejak kaki yang ternyata tak lain adalah milik Sasuke ...
Kemana tujuannya ...
-To be Continued-
Special Thanks For : Masashi Kishimoto :)
Teks Version By : Beelzeta :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar